Mafia Tramadol

Foto Istimewa. 


INDONESIA Dibikin heboh atas tewasnya seorang pemuda asal Bireuen, Aceh yakni Imam Masykur. Kematian Imam akibat tindakan kriminal yang sengaja dilakukan oleh sejumlah oknum demi memperoleh cuan sehingga berujung kematian seseorang. 

Mulai dari kecaman berbagai elemen, hingga dikaitkan dengan penjualan obat-obatan terlarang. Disebut "Mafia Tramadol". Peristiwa itu tuai kontroversi dan ragam tuduhan bahwa korban berjualan obat terlarang. 

Meski begitu, tidak sepatutnya memperlakukan seseorang yang bernyawa dengan memaksakan korban untuk tidak lagi bernyawa. Disiksa, diperas, dan dimatikan secara sadis. Setidaknya ada hukuman khusus bagi Imam Masykur selain main hakim sendiri. 

Para pelaku padahal mengerti soalan hukum. Namun, memilih untuk main hakim sendiri sekaligus memaksa korban untuk memberikan uang agar tidak terus-menerus disiksa bak hewan. Jika salah, proses dan cari siapa dalang dibalik obat-obatan terlarang itu. 

Jauh sebelum tewasnya Imam Masykur, tindakan kriminal kerap terjadi terhadap warga Provinsi Aceh yang bekerja baik kios maupun toko yang bergerak pada bidang kosmetik di Jakarta. Menduga jika mereka menjual obatan terlarang, mestinya memberhentikan aktivitas dan melarang untuk tidak menjual lagi. 

Padahal, para pelaku dapat mengusut siapa dalang dibalik penjual obat terlarang itu. Alih-alih mengusut, tindakan pelaku hanya bisa melakukan kriminal terhadap para korban. Sebagaimana kita tahu 8 etika pelaku yang harus dijalankan sebagai abdi negara tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat.

Mereka harus menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya, bersikap ramah tamah terhadap rakyat, bersikap sopan santun terhadap rakyat, menjunjung tinggi kehormatan wanita, menjaga kehormatan diri dimuka umum, senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya, dan tidak sekali-kali merugikan rakyat.

Sebagian etika yang diamanahkan oleh negara tidak dijalankan setelah berucap sumpah dan janji ketika itu. Malah melanggar membuat sebaliknya, percaya bahwa tidak semuanya seperti itu. Lebih sangat percaya jika diadili. 

Berharap kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dapat memberikan hukuman yang setimpal kepada prajuritnya. Karena, masyarakat sangat percaya kalau kasus tersebut ditangani oleh TNI dapat dipercayai.

Jika ada kaitannya dengan "Mafia Tramadol", semoga dapat diusut tuntas demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana kita tahu TNI jelas memiliki peranan penting untuk menjaga kedaulatan dan keamanan, serta perlindungan kepada seluruh masyarakat. Tantangan ini tentu harus dipahami untuk direspon secara baik.*** 

| ILHAM

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama