Pengusaha Kosmetik Aceh Timur di Tangerang Ungkap Pernah Diculik oleh Oknum Paspampres

Foto: Punggung Irwan dan Ramadhan Usai Diculik, dan Disiksa oleh Oknum Paspampres.



Aceh Timur, JMA - Belum kelar soal Imam Masykur (25), warga Kabupaten Bireuen, Aceh. Muncul seorang pengusaha asal Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur ungkap pernah menjadi korban penculikan oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Tangerang. 

Pengusaha itu yakni IR (33), mengaku diperas dengan cara diculik dan disiksa saat membuka usaha toko kosmetik di perbatasan kota Tangerang, tepatnya di Kecamatan Tenjo, Jawa Barat. Ironisnya, Irwan diculik oleh pelaku yang saat ini sedang di tahan di Pomdam Jaya. 

“Ketika muncul berita penculikan Imam Masykur di TV, saya mengakui pernah diculik dan disiksa oleh oknum Paspampres itu, mereka meminta tebusan 20 juta,” kata IR, kepada wartawan Rabu, (30/8/2023). 

Irwan mengatakan, pengakuan ini dengan sengaja diungkapkan lantaran ada yang menyebutkan video baru-baru ini tentang penyiksaan disebut hoax. Padahal saya sendiri pernah di posisi orang yang disiksa di dalam mobil. 

Kejadian penculikan terhadapnya itu terjadi sekitar 5 bulan yang lalu. Tidak sendirian, IR diculik dan disiksa bersama seorang pekerja ditoko kosmetik nya yakni Ramadhan, sama-sama berasal dari Provinsi Aceh. 

“Orang yang pertama diculik si Ramadhan, dia pekerja di toko saya. Setelah itu Ramadhan mengaku kalau saya pemilik toko, dan mereka pun ke kontrakan saya di Kebon Kelapa, Bogor, Jawa Barat,” ungkap IR. 

Setiba di kontrakan, sambung Irwan, kemudian mereka yang saat itu berjumlah lima orang menculik saya dan menyiksa dihadapan istri dan anak saya. Bahkan, mereka meminta uang tebusan berjumlah Rp 20 juta rupiah. 

“Itu lah bang, sebenarnya saya tidak ingat muka mereka karena istri saya bilang kalau yang viral sekarang ini adalah orang yang pernah menculik saya waktu itu. Saya akui rata-rata yang menjadi korban penculikan yaitu asalnya dari Aceh,” ujar IR. 

Setelah kejadian penculikan, penyiksaan, dan pemerasan terhadap Irwan dan seorang pekerja toko kosmetiknya yakni Ramadhan. Kemudian kembali ke Aceh agar tidak terjadi hal yang sama seperti di kota Tangerang. 

“Penculikan terhadap saya dan orang kerja waktu itu persis seperti Imam Masykur, tangan di borgol, mata di tutup dan dipukul di punggung. Untuk saksi saya saat itu anak dan istri,” pungkasnya. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama