Aceh Barat- Diundang oleh perusahaan tambang batubara PT Mifa Bersaudara untuk menerima daging meugang jelang hari raya idul adha untuk awak media, Sekretariat Bersama Jurnalis Aceh Barat (Sekbet JAB) mengaku tidak layak untuk menerimanya.
Ketua Umum Sekber JAB, Chaidi Azhar menegaskan tidak bisa menerima bantuan daging meugang tersebut, hal itu di karena selain mengagap bukan pihak yang layak menerima juga masih banyak pihak lain yang seharusnya menerima.
Lanjut Chaidir, Seharus pihak perusahaan lebih memperhatikan warga miskin yang berada di lingkaran tambang dan kaum duhafa lainnya yang ada di Kabupaten Aceh Barat.
"Pertama kami ucapan terimakasih atas niat baik perusahaan, yang telah lelah berpikir bagaimana dana CSR milik perusahaan bisa membeli daging meugang untuk awak media, namun saran kami alangkah baiknya perusahaan memberikan bantuan daging tersebut ke pihak yang lebih memerlukan karena kami bukan kaum dhuhafa," kata Chaidir. Pada Rabu,(28/06/23).
Menurut Chaidir, pihaknya bukan menolak pemberian, namun pihaknya merasa tidak layak untuk menerima bantuan tersebut di tengah masih banyak warga lainya yang lebih berhak.
"Mohon maaf bukan kami menolak rezeki, namun kami pikir ada yang lebih layak dari pada kami," tuturnya.
Selain itu, menurut Chaidir, dari pada perusahaan pusing memikirkan daging meugang hari raya idul adha untuk wartawan lebih baik perusahaan tambang batubara terbesar di aceh lebih fokus pada pencemaran lingkungan, seperti tumpahan batubara di pantai Meurebo dan melalukan reklamasi terhadap lombang yang telah di gali.
"Saran kami, jangan terlalu menghabiskan energi untuk memikirkan daging meugang untuk wartawan, tapi alangkah baiknya PT.Mifa fokus bagaimana tidak ada lagi tumpahan batubara di pantai serta reklamasi terhadap lombang yang telah di gali," sebut Kontributor tvone tersebut.
Ketum Sekber JAB juga menambahkan, agar pihak manejemen PT Mifa yang mempunyai visi ingin membangun perekonomian warga Aceh Barat agar tidak anti kritik dan lebih membuka diri dengan awak media, sebab selama ini menurut Chaidir sangat sulit bagi awak media untuk meminta konfirmasi terhadap karya jurnalistik.
"Kami melihat manajemen perusahaan sangat anti kritik, contoh ada media yang kini di laporkan ke Polda Aceh, karena pemberitaan, katanya ingin membangun Aceh Barat tapi saat di kritik lapor polisi, selain itu saat di minta konfirmasi selalu menghindar," ucapnya.
Diakhir Keterangannya, Ketua Umum Sekbet JAB berharap dan memohon pihak perusahaan tidak tersinggung, dan pihaknya juga memohon agar pihak PT Mifa Bersaudara tidak membawa para jurnalis yang menolak daging meugang ke ranah hukum.
"Kami berharap pihak perusahaan tidak tersinggung karena kami tidak mau menerima daging meugang, dan kami mohon pada pihak perusahaan tidak melaporkan kami ke polisi karena tidak mau menerima bantuan daging," pungkasnya.
Posting Komentar