Aceh Timur- Nurdin, warga Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh terpaksa merenung ketika melihat ladang sawit yang hampir memasuki masa panen di obrak-abrik oleh gajah liar pada Selasa, (3/1/2023).
Selain di Desa Jambo Reuhat, kawanan gajah liar itu juga merusak sejumlah pohon sawit warga yang sudah berusia siap panen. Akibatnya, warga di dua Desa itu terpaksa harus melakukan penggiringan gajah dengan sendiri.
“Kali ini bukan terjadi di dua Desa ini, kemarin itu gajah merusak kebun pisang,” kata Nurdin, kepada jurnalmediaaceh.com, Selasa (3/1/2023).
Kasus yang sama, kata Nurdin, kalau sendiri kita tidak mampu melakukan penggiringan terhadap kawanan gajah liar itu. Sedikitnya mereka data bergerombolan paling tidak 9 ekor gajah liar.
Hal yang paling ditakutkan oleh petani disini dengan kawanan gajah liar itu ialah dengan amukan gajah terhadap petani. Seperti baru baru ini, ada petani meninggal dunia akibat amukan gajah liar.
“Yang kami takutkan terjadi seperti petani yang meninggal dunia di cabik-cabik oleh kawanan gajah liar. Sehingga petani disini tidak sanggup menangani gajah liar itu,” ujar Nurdin.
Nurdin meminta Pemkab Aceh Timur dan Pemerintah Aceh untuk segera membangun Conservation Response Unit (CRU) di wilayah tersebut sebagai solusi guna menghindari konflik dengan warga setempat.
Pasalnya, sejauh ini warga telah banyak mengalami kerugian akibat keberadaan gajah liar. Menurutnya, jika CRU tidak dibangun, dikhawatirkan tanaman perkebunan milik warga di wilayah itu tak akan selamat.
"Untuk itu, guna menyelamatkan mata pencaharian masyarakat di daerah itu, pembangun CRU tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat disini dalam wilayah Banda Alam," pungkasnya.
Posting Komentar