4 dari 19 Nelayan Asal Aceh Timur, Aceh yang Ditangkap Otoritas Thailand Kini telah Dibebaskan

Aceh Timur - Sebanyak 19 orang nelayan asal Aceh Timur yang ditangkap oleh Otoritas keamanan laut Thailand pada Januari 2022 lalu kini 4 diantaranya telah bebaskan, dan saat ini keempat nelayan tersebut telah tiba di Tanah Air, tepatnya di Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur.

Masing-masing identitas keempat nelayan yang dibebaskan yakni Dofandi (42), Azhari (22), Dahlul (24), dan Sariwaldi (33). Semuanya merupakan warga Kabupaten Aceh Timur.

 

Berdasarkan keterangan TKSK Kecamatan Idi Rayeuk Sayed Juragan Menjelaskan 4 nelayan itu merupakan awak dari Kapal Motor (KM) Sinar Makmur GT27 dengan 14 Anak Buah Kapal (ABK) dan KM Bahagia 02 dengan lima ABK,


“Mereka diduga ditangkap kareta telah melewati perbatasan perairan saat mencari ikan ke Negara Thailand tersebut ,” kata TKSK Idi Rayeuk Aceh Timur Sayed, kepada tvonenews.com Jum'at (5/8/22).

 

Tambahnya, Pada 26 Mei lalu otoritas Negara Thailand juga telah membebaskan dua nelayan asal Aceh karena masih berusia dibawah umur, mereka yakni Mujiburrahman (17), dan Muhammad Nazar (13).”tambahnya TKSK Idi Rayeuk tersebut.

 

Keempat nelayan yang telah kembali kepangkuan keluarganya itu merupakan berkat perjuangan Pemerintah Aceh khususnya Pemerintah Aceh Timur yangterus berkoordinsi dengan pemerintah pusat terkait nasip para nelayan Aceh yang di tahan di Negara Tahiland.

 

“Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh sangat berterima kasih kepada KBRI Songkhla, Kementerian Luar Negeri RI, karena telah membantu mengurus pemulangan para nelayan tersebut,” Lanjutnya Sayed.

 

Kini sebanyak 12 nelayan aceh yang masih di tahan di Negara Thailand tersebut terus berharap belas kasian dari Otoritas Pemerintah Thailand Agar dapat segera di bebaskan.


“ya pastinya ke-12 nelayan yang masih bertahan di sana, sangat berharap pengampunan dari otoritas Thailand, dimana para keluarga terus berusaha dan bersabar agar para suami dan anak-anak mereka bisa segera kembali kepangkuan keluarga di Aceh.” Tutupnya sayed.(Imp)


Ilham Pranata / Reporter JMA

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama